Ma'rifat ahli ibadat

Ibadat adalah bukti penghambaan manusia kepada Tuhan. Semakin beribadah semakin tinggi kedudukannya dipandangan Allah SWT. 

Buah dari ibadah, ada buahnya pertanda baik ibadahnya, tak ada buahnya pertanda buruk sholatnya. Hanya itu bedanya. Satu berbuah, ada juga yang tak berbuah. Diantara buah sholat adalah akhlak yang baik.

Tapi ada juga buah tanpa ada pohon. Tapi buahnya buah palsu. Karena setiap buah pasti selalu ada pohonnya. Setiap kebaikan pasti adalah buah dari penghambaan seseorang kepada Tuhan. Ia tetap berbuat baik walaupun tak ada orang melihatnya.

Sementara buah yang palsu, dia adalah produk imitasi. Sopan bisa sopan. Itu bisa dipelajari, bisa dibiasakan karena didikan atau lingkungan pendidikan dll. Tapi buah seperti itu akan mudah busuknya. Sekali kecewa atau dikecewakan orang maka dia akan mudah untuk berpaling dan hilang semangatnya untuk berbuat baik. Isinya pasti hampa karena ia tidak diisi oleh iman. Orang beriman pasti kenal Tuhan, kenal Tuhan, pasti kenal ajaran Tuhan. Ibadah adalah ajaran Tuhan.

Maka buah yang baik tak akan bisa dikecewakan oleh apapun. Karena dia telah ikhlas. Dia berbuat baik bukan untuk tujuan jual beli. Ibarat kata "lu jual gua beli". Lu jahat, gua bisa jahat, lu baik gua bisa lebih baik. Orang ikhlas, dia berbuat baik itu adalah hanya untuk mencari Ridho dan imbalan dari Allah swt semata.

Sebaliknya orang yang tidak ikhlas dalam berbuat baik yang tidak lillaahi ta'ala, cepat atau lambat pasti akan merasa kecewa. Semua menjadi sia-sia karena satu kesalahannya yang fatal, tak mau mengakui eksistensiNya dan karena itu maka ia tak akan tercatat dalam daftar, disisiNya. Ibarat kata tidak terakreditasi atau ilegal.

Ibadah adalah bukti penghambaan. Semakin beribadah semakin otentik. Semakin otentik semakin diakuiNya, akan diangkatNya jadi anggota khusus. Semakin soleh semakin ma'rifat semakin tinggi kelasnya. Waliyullah kedudukannya. Kekasih Allah. 

Semakin cinta semakin ridho, semakin ikhlas, semakin tunduk. Karena cinta membawa kita kepada posisi terhubung dan terpatri. Kalau cinta kamu tak merasa berat. Ibadah adalah bukti cinta seorang hamba. Semakin sujud semakin cinta.

Allah menyukai itu. Itulah jalan ma'rifatullah. Menjadi kekasih Allah.


Ada orang mengatakan, "orang ma'rifat tak wajib ibadat". Itu berlebihan, setiap yang berlebihan sudah pasti datangnya dari syetan. 

Kalau ma'rifat pasti ahli ibadat. Tidak ahli ibadat berarti dia tidak ma'rifat. Itu rumus.

Wallahu a'lam bisshowaab.


Sunda Kalapa, 22 Agustus 2023

Posting Komentar

0 Komentar