Curug Cindulang....
Aya rasa aya kamelang...
Curug Cindulang,....geura teang...!
Gak tau ah lupa lagi lagunya juga. Tetapi karena sudah terkenal lewat lagu itulah membuat rasa penasaran juga. Entah tahun berapa penulis berkunjung ketempat itu, yang jelas sudah lama sekali. Mungkin sepuluh atau lima belas tahun yang lalu.
Lokasi keberadaan curug Cindulang ini adalah disekitar
wilayah Rancaekek lewat sedikit, pas di jalan by pass Cicalengka menuju Nagreg
nanti ada jalan under pass dari dan ke lokasi. Tanyakan saja kependuduk di
sana, pasti mereka akan menunjuk kepada jalan yang benar. InsyaAllah.
Jalan yang harus ditempuh kemudian adalah, melewati
perkampungan dengan jalan yang gak besar, tetapi lumayanlah masih bisa dilewati
kendaraan apapun kecuali bus dan tronton mungkin. Jaraknya sekira 6 km atau
mungkin lebih. Tetapi gak papa sebab sepanjang jalanan kita juga akan disuguhi
dengan pemandangan yang aduhaiii.
Kurang lebih mungkin butuh tigapuluh menitan dengan sepeda
motor akhirnya lokasi curug Cindulang akan dicapai. Lokasi curugnya sama
seperti curug Cimahi, ada dibawah lembah yang dalam. Jadinya kita diharuskan
untuk menuruni titian tangga yang sangat banyak. Bedanya dengan curug Cimahi
hanyalah apabila jalan ke curug Cimahi letaknya ada di sebelah kiri aliran
sungai. Sementara kalau Cindulang ada di sebelah kanannya. Selebihnya nyaris
identik.
Ketinggian curug Cindulang mungkin sekira 90 meteran juga,
dan ada terdiri dua buah curug yang berdampingan. Gak tahu juga sih, bisa juga
tertukar dengan curug Cimahi. Untuk jelasnya dan untuk membuktikannya silahkan
sebaiknya dikunjungi saja sendiri. Dan apakah curug ini termasuk wilayah
kabupaten Bandung atau Sumedang, penulis juga belum mengetahuinya dengan pasti.
Tetapi lokasinya adalah tak jauh dari jalan raya lintas selatan Jawa Barat,
Bandung-Garut.
Dan sebenarnya, kalau masih ada waktu dari lokasi curug
Cindulang ini masih bisa dilanjut lagi kelokasi diatasnya. Yaitu kawasan wana
wisata gunung Kareumbi. Mungkin itu harus berangkat sejak subuh, jangan terlalu
siang sebab cuaca kalau panas tentu akan cepat lelah. Apalagi untuk sampai di
bibir curug kita akan harus menuruni banyak anak tangga dan itu tentu
melelahkan sekali. Tetapi kalau kita sudah malas bergerak ya sudah akibatnya
adalah obesitas dan mudah terserang penyakit.
Di kawasan curug Cindulang ini, tentu saja kita bisa bermain
air atau mungkin ngampar lesehan untuk sarapan atau sekedar mengisi perut.
Tetapi tentu saja sudah menjadi tanggung jawab kita adalah selalu menjaga
kebersihan. Setiap sampah yang timbul oleh perilaku kita maka wajib di bawa
lagi sebagai bentuk rasa tanggung jawab sebagai makhluk yang berakal. Nyampah
itu artinya kita tak beda dengan hewan lainnya. Nyampah artinya kita belum
makan bangku sekolah...!. Beneran.
Sayang sekali, penulis sudah terlalu lama mengunjungi tempat
ini sehingga tidak mengetahui berapa tiket yang harus kita bayar. Tetapi
percayalah, itu gak akan lebih dari 10 rebu atau paling mahal juga 15 rebuan,
atau lebih sedikit. Jadi kalau bawa uang lima puluh rebu sih sudah cukuplah.
Gak harus dibikin susah ya gak...!.
Ka curug Cindulang, hawar-hawar narembongan...!Curug Cindulang....
Curug Cindulang...abdi teang....!
Ah pokoknya begitulah...!
Mungkin sekian saja dulu lain kali kita berjumpa kembali,
amin.
Wassalam
1 Komentar
note : maaf dokumentasi dari berbagai sumber
BalasHapus