Syahdan. (Sebuah Puisi Yang Tidak Tertukar)



Alhamdulillah...
nampaknya Rabb "menyetujui" do'amu
dan berkenan bahwa pak Jokowi-KMA untuk menjadi pemimpin negeri ini. 


Pilihan para ulama kyai yang sholeh,
para kaum intelek yang berilmu 
dan tidak keliru di "hadapan Allah SWT". 

Do'a-do'a mu 
para kyai yang baik itu, 
alhamdulillah terqabul, 
dan tidak tertukar.


Allah SWT menolak para gerombolan nyinyir untuk negeri besar ini. 
Alhamdulillah,
barangkali....
Allah SWT mensabdakan dari langit....

"kami ridha Jokowi sebagai presidennya dan ulamanya sebagai wakil".

"Ikuti ulama yang bener, bukan mereka yang sok bener.....!"

Mungkin...
Begitulah sabda Allah di 17 April 2019 ini

"Ini, bukanlah do'a yang tertukar".
"Ini do'a yang Aku restui".
"Ini bukan manusia yang Aku benci",
"ini umat yang Aku sukai. 
terbaik untuk negeri kalian. 
Indonesia..."

wahai anak bangsa....
stop nyinyir
dan jangan kau bilang pula...
"Taqdir yang tertukar"


Merdeka.
("the power of do'a ulama baik")

Bandung, 20 April 2019


Bagian kedua :



Bukan Puisi Yang Tertukar

Benarlah sejarah itu telah mengatakan
Ketidak benaran akan berakhir tragis....atau menangis

kebaikan akan datang dengan senyuman
dan pulang dengan kegembiraan...

kebenaran tak pernah dikalahkan...
kebenaran selalu dimenangkan...
walaupun kadang tak terlihat juara...
walau kadang terlihat nestapa....
kebenaran selalu akan dicatat dalam sejarah indah

kebusukan hanya akan selintas dan lalu hilang dalam kehinaan
kebaikan memang cara para pejuang
kebenaran memang tujuan para pahlawan

disanalah mereka bersatu..
disanalah mereka bertemu...
berkolaborasi...berinovasi...
jauhi....
jauhi semua halusinasi dan dekadensi

maju...menuju prestasi
enyahkan isolasi...dan
provokasi-provokasi yang sudah basi....
dan atau akan menjadi partisi...
pembeda bagi 
pembeda akan...
peluruh...
perekat....

yang melahirkan makna di ujung masa
dalam satu ilmu pengetahuan ....
dan pelajaran....

itulah refleksi dari pertemuan dua kutub yang berbeda...

kutub solehah....dan kutub lainnya.

pelajaran itu...
pelajaran ini...
adalah tuntunan....panutan....ikutan dan tauladan

waktu menjadi sejarah...
sejarah menjadi hikmah

hikmah menjadi pelajaran....

ya...pelajaran bagi yang mau berfikir...

aamiin....

Bandung, 09-09-2019


Posting Komentar

0 Komentar