Semua Negeripun ada dalam Kekuasaan Tuhan

Jangan risau dengan zaman karena yang mengatur zaman itu adalah Allah SWT. 

Palestine tanah para Nabi. Sudah taqdir kini dijajah yahudi nanti juga ada masanya dimana yahudi dapat dikalahkan.

Indonesia juga dulu di jajah Belanda 3x115 tahun plus 5. Belum lagi di jajah Jepang 3.5 tahun. Belum lagi Belanda dan Inggris balik lagi. 

Atau negeri Hijaz (Mekah Madinah dsk) di Jazirah Arab sekarang yang di jajah kaum wahabi dari Nejd atas dukungan barat. Itu adalah negerinya Nabi Agung kita. Nanti juga ada saatnya kembali ke pangkuan orang-orang baik. 

Sekarang negeri China sedang naik daun. Ya biarin da itu juga sudah qudrat Illahi. Sudah guratan taqdirNya. Apa kalian pikir China itu tidak dibawah kekuasaan Tuhan...?!.

Seluruh dunia ini ada dalam kekuasaan Tuhan. "Kursiyyuhussyamaawaati wal ardli"....Kekuasaannya meliputi seluruh langit dan bumi termasuk Inggris, Amerika, Rusia, Indonesia, China dst. 

Jangankan dunia dalam arti seluruh bumi, seluruh langitpun ada dalam kekuasaan Allah SWT. Bumi ini terlalu kecil dibanding Jupiter maupun Matahari. Apalagi dibandingkan dengan luasnya langit dan seluruh isinya yang terdiri dari triliunan bintang dan benda langit lainnya. 

Matahari orang bilang adalah bintang terkecil. Walau terkecil tapi Matahari jauh lebih besar dari Bumi tempat kita ini. Itulah besarnya wilayah Kekuasaan Tuhan. Sangat-sangat luas dan dahsyat. 

China itu kecil disisi Allah SWT. Amerika juga kecil disisiNya. Bumi ini terlalu kecil. 

Jika kita sadar bahwa semua itu ada dalam pengawasan dan kekuasaan Tuhan. Kenapa kita menjadi kurang tawakal...?!?. Kenapa kita menjadi seakan mau kiamat. Tenang, kiamat itu sudah diatur Tuhan kapan terjadinya.

Tugas kita sebagai manusia hanyalah sebatas berbuat yang terbaik yang diperintahkan Tuhan. Pandai melihat perkembangan zaman, situasi kondisi politik dll. Kita disuruh berbuat adil, berbuat adil lah. Kita disuruh berbuat baik ke teman, ke orang tua, ke guru, ke semua orang muslim maupun bukan muslim....maka lakukan saja perintah Tuhan itu.

Apakah hanya karena mereka bukan muslim lalu kita boleh menghina, mencaci, merendahkan, membully...?!?. Apakah begitu ajaran Tuhan....?!?.

Soal mereka tak Islam. Itumah hak prerogatif Allah SWT kepada siapa hidayah itu diberikan. Kita juga bisa Islam adalah karena Allah saja yang memberi kita dan orang tua leluhur kita hidayah. Sareatnya (kaifiyahnya) bisa bermacam macam cara.

"Laa ikraaha fiddiin". Itu firman Tuhan. Tak ada paksaan dalam beragama. 

Selama orang kafir itu tidak memerangi kita, maka selama itu pula haram bagi umat islam berbuat buruk kepada mereka. Mereka juga manusia yang punya perasaan dan mereka juga sama sebagai makhluk yang Tuhan ciptakan. Dengan Tuhan Pencipta yang sama dengan Tuhan yang menciptakan kita dan seluruh alam.

Soal keyakinan agama itu soal lain, setiap manusia ada perjalanan hidupnya sendiri sendiri. Kenapa kita menjadi urusi hal yang bukan urusan kita...?.

Urusan kita adalah menyampaikan apa yang harus disampaikan dengan cara yang Tuhan ajarkan kepada Nabi kita. 

Cara menghadapi mereka, belajar dari yang diajarkan oleh Nabi kita kepada para sahabat...sahabat kepada tabi'in...dst.

Bilhikmah bijaksana wal mauidhatil hasanah dan pelajaran yang hasanah. 

Hasanah itu baik baik, bukan dengan caci maki, hina menghina, fitnah, bully, hoax dst.

Hikmah bijaksana itu....penuh pertimbangan secara matang. Berlaku tenggang rasa atau cara-cara yang dewasa. 

Untuk bisa mencapai derajat bijaksana itu memang harus punya ilmu wawasan agama yang matang (luas menyeluruh dan mendalam)...itu bilhikmah. Bukan bijaksana kalau dia tidak punya empaty, simpati, tenggang rasa, sopan, baik-baik dst.

Bijaksana ya bijaksana. Lawannya ya tidak bijaksana. Orang tidak bijaksana dia bukan penerus Nabi. Dia orang diluar barisan Nabi.


Jadi ustadz penceramah apalagi. Harus lebih dulu liat ke diri sendiri. Aku sudah cukup ilmu, cukup arif, cukup bijaksana atau belum. 

Kalau belum. Tahan nafsu. Jangan umbar nafsu ingin menggurui orang. Itu nafsu namanya. Nafsu ingin tenar, nafsu ingin terlihat berilmu banyak. Nafsu dipuja puji orang banyak.

Seperti dikatakan syech Ibnu Atha illah....

Buah yang belum matang, asem rasanya. Ilmu keyakinan yang masih mentah maka akan terasa kecutnya bagi yang mengetahuinya.


Sebagaimana Firman Tuhan...:

"Kabura maktan indallaahi an taquuluu maa laa taf'aluun".

Besar kemurkaan disisi Allah SWT...bahwa engkau mengatakan apa yang engkaupun tak perbuat. 

Nyuruh orang beragama dengan baik sementara dirinya masih buruk dalam beragamanya. Kurang lebih seperti itu.

Jika kita orang baik tak mungkin berbuat buruk ke orang lain. Itu rumusnya.

Kita berbuat buruk pertanda kita memang buruk. Kita mencaci pertanda kita belum baik bukan pertanda kita lebih baik dari yang kita caci. 

Jangan bodohi umat dengan ayat ayat.

Seperti pepatah terkenal....:

Bungkuslah keburukan itu dengan agama maka itu akan menipu orang bodoh. 

Nah orang yang hapal dalil. Jangan sembarangan berdalil. Berdalil untuk tujuan diri sendiri bukan untuk mencari keridhoan Allah SWT itu adalah dosa bukan...?.

Jangan tipu Tuhanmu dengan menipu amalmu. Amal itu semuanya harusnya hanya untuk mencari Ridho Illahi.

Apakah caci mencaci itu akan mengundang keridhoan illahi...?

Apakah bersilat lidah itu akan mendapat ridho Allah SWT...?.

Apakah membuat onar itu akan membawa kita jadi kekasih Tuhan...?.


Pikirkan itu baik baik.
..............
.........................
..................................................

Terus apa kita pasrah atas penjajahan yahudi misalnya. 
Dulu kita tidak pasrah. Dulu kita melawan Belanda. 

Orang Palestine juga sama berjuang terus membela Agama dan Negaranya. 

Terus gimana dong kok Negara kita kerjasama dengan Negeri China.

Kerjasama ya kerjasama atas asas win win solution. 

Terus giman kalau China mau mencaplok Indonesia. Itu beda soal. Kita akan melawan itu.
Seperti itu caranya. Kita boleh kerjasama jika itu memungkinkan. 
Jika tidak memungkinkan ya tinggal ditolak saja atau terserah pemerintah yang punya pertimbangannya.

Kita boleh memberi saran. Tetapi keputusan ada di pemerintah. Kita bisa apa...?. 

Mau berontak....?. 
Hati hati berontak kepada pemerintahan yang syah itu dilarang dalam Islam. Kalau dilarang agama, ya jangan dilakukan. 
...................................................tidak sembarangan dalam beragama itu. Harus penuh perhitungan...benar atau salah. Jangan sampai seenaknya berdalil akibatnya malah akan dibeci oleh Allah SWT.
 
Itulah perlunya bilhikmah wal mauidhatil hasanah tadi.

Gak boleh serampangan ambil sikap atau reaksi. Semua harus dikembalikan kepada pertanyaan asal. Apakah ini diridhai Allah SWT atau tidak...?!?.
Pertimbangannya hanya lillaah semata. Jangan campur dengan kepentingan pribadi dll.

Wallaahu a'laam bishawaab.


Wassalam 

#ypidea 2020




Posting Komentar

0 Komentar