Lontong karinya sudah habis. Dari Santosa itu kita lanjut menuju arah Pangalengan melewati situ Cihaniwung, beberapa kebun, Situ Ganggang, lewati Perkebunan Cibolang dll.
Jalan itu kalau kita tidak mengetahuinya, akan dikiranya jalan yang menuju hutan belantara, Terutama jika kita datangnya dari arah Pangalengan. Terutama dulu sewaktu jalan masih berupa bebatuan. Dan bahkan sekarang yang jalan tersebut masih banyak yang ruksak. Kita akan mengiranya ah kesana itu bukan tempat yang menarik untuk dikunjungi. Padahal belum tentu juga, padahal disana itu ada perkebunan teh juga yang indah dan juga Situ Cisanti yang kini mulai dibenahi.
Ada dua situ lain yang dapat kita lihat dari jalan yang kita lewati. Situ Cihaniwung di desa Santosa dan yang satu lagi kita beri nama sebagai Situ Hejo atau Situ Ganggang.
Sangat menyedihkan dengan kondisi Situ Ganggang saat ini. Dulu itu situ itu cukup bagus. Cukup Indah tapi sekarang sekitarnya menjadi gersang dan situnya juga berubah bagai daratan rumput dan ilalang, jadi lautan ganggang seperti itu. Amat tak sedap dipandang mata.
Dulu kita pernah berphoto disana, kalau sekarang gak lah, gak bagus.
"dapat dilihat dalam photo tahun 2011 tersebut, lingkungan masih sangat asri, banyak pepohonan yang hijau nan rindang, dan latar danau nya juga masih sangat baik, berair bersih, sehingga nyaman untuk di kunjungi".
Memang kawasan Pangalengan yang menuju Cibolang itu sekarang ini jadi terasa gersang semenjak deretan pohon berusia puluhan tahun itu banyak yang tumbang dan sehingga yang lainnya juga di tebangi. Akibatnya ya gini, menjadi tidak teduh, menjadi panas berdebu. Dan tak ada lagi burung-burung yang berkicau disana. Tempatnya menjadi tak menarik lagi. Dan kenapa ya kok belum ada penanaman pohon lagi...?
Kita jadi gak betah lama-lama ada disana. Paling cuma lewat saja. Paling cuma mampir sebentar karena untuk beli rebus jagung di sisi lapangan bola itu. Sudah, pergi lagi. Padahal ketika sepanjang jalan itu masih asri seperti dulu. Kita akan merasa nyaman ada disana. Banyak orang berhenti disana, berphoto, makan-makan (botram).
Ya. alam kita memang sudah banyak berubah. Pemerintah dan masyarakat seharusnya bisa gawe bareng untuk mememlihara alam ini. Merawat dan berusaha untuk memperbaiki yang ruksak. Membersihkan samapah-sampah yang berserakan, menghilangkan bebauan yang mengundang jutaan lalat yang beterbangan disana. Dan juga buatlah tempat ini lestari, hijau dengan pepohonan besar, bersih dan sehingga semakin sejuk nan indah.
Harusnya bisa dipelihara. Pak Camatnya kemana...?. Pak Lurahnya kemana...?. Pak Bupatinya kemana itu wilayah kabupaten Bandung harus di mumule semua kalangan. Dan kita sebagai masyarakat juga harus berOTAK, jangan buang sampah sembarangan, jangan main tebang pohon seenak sendiri. Alam ini milik bersama harus di MUMULE ku balarea. Harus di pelihara oleh semua kita. Kalau bukan kita, mau siapa...?!?. Hidup itu bukan sekedar makan minum ke toilet...karena kita bukan binatang. Kita adalah manusia yang punya OTAK. Itu harus didayagunakan.
Kita harus saling mengingatkan saja. Kan Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh. Ya gak...?!
Jagung rebus itu memang enak kawan. Aku gak bohong. Jika kita ke Pangalengan sini, kalau ada duit, insyaAllah kita pengen beli jagung rebus. Itu sehat, alami dan juga mengenyangkan.
Sumpah enak....
Ah jadi pengen kan...?
Ke Pangalengan aku kembali. Kepada kebon teh Cukul, untuk kabutnya yang dingin dan juga untuk bersujud di sebuah mesjid tentu akan membuat pikiran kita terasa adem sehingga menjauh segala pikiran yang radikal yang keras yang gak bener.
Sholat itu haruslah bisa mencegah dari perbuatan fahsya (tercela) dan munkar. Kalau orang sholat tapi suka menghina presiden, menghina orang secara serampangan, maka kualitas sholatnya dipertanyakan. Mungkin tata cara sholatnya masih salah, atau niatnya yang tidak ikhlas. Atau juga sholatnya yang hanya ingin dilihat orang, dinilai alim ahli agama seperti itu.
Kita harus periksa diri. Harus belajar instrospeksi seperti itu. Ya sholat kita memang belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Masih terlalu dangkal, masih terlalu cangkang. Sebab kalau sholatnya sudah hebat...hmmm...pastilah akan membuat orang menjadi teduh, tenang, air muka yang cerah, memancarkan aura yang tak biasa-biasa saja. Wajah bercahaya, tidak kusut apalagi kumel. Cobalah kita lihat para alim ulama itu....teduh meneduhkan sekitarnya.
Kalau cuma hapal ayat mah semua bisa menghapalkan. Tapi yang bisa beramal sesuai tuntunan Rasulullah SAW itulah yang tidak mudah. Butuh hati yang suci, butuh niat yang tulus, butuh latihan kejiwaan. Menjauhkan dari riya, ujub, sum'ah, takabbur, khianat, cinta dunia, dst.
Harus belajar lagi dari para kekasih Allah SWT itu. Pantas jika mereka akan dapat karomah dari Nya. Sangat wajar, toh orang jahat saja bisa kok jadi sakti karena berdekat-dekat dengan iblis. Maka orang yang berdekat-dekat dengan Allah pastilah punya karomah atau keramat yang jauh melebihi para dukun atau ahli tenung.
Nabi Muhammad misalnya, beliau dapat "karomah" yang berupa mu'jizat bisa membelah bulan, bisa terbang ke langit tertinggi hanya dalam satu malam pulang pergi, selalu dianungi awan kemanapun beliau pergi, jika BAB atau BAK maka langsung ditelan bumi karena begitu tingginya derajat beliau. Beda dengan tinja kita yang perlu untuk di timbun dst. Sangat jauh bedanya.
Keringat Nabi itu wangi sekali karena semua detak beliau adalah dzikir dan semua makanan atau apapun yang beliau lakukan adalah suci semuanya. Pantas jika semua yang keluar dari tubuh beliaupun jadi luar biasa tak seperti manusia pada umumnya.
Nah, maka para pengikut beliaupun bisa memperoleh karomah tersebut. Bisa terbang dari satu tempat ke tempat lain di atas bumi ini (Nabi mah kelangit, jauhlah dengan para wali yang hanya dari kota ke kota atau beda negara, duniamah setitik saja jika dibanding alam raya itu).
Mudah bagi Allah memindahkan seseorang yang dalam jiwa perilakunya hanya keridhoan Allah saja, dibuat kelebihan-kelebiha yang ajaib menurut orang umum. Dukun saja bisa, masa waliyullah tidak dibisakan oleh Allah SWT...?.
Ini perlu saya kemukakan karena banyak diantara kaum nyinyir yang tak percaya karomahnya para ulama sholeh, para wali yang sungguh cinta dan mencintai Allah diatas segala-galanya. Hidupnya yang hanya untuk keridhoanNya. Pantas dong, dan jangan bandingkan dengan kita yang masih demen maksiat, sholat saja gak khusyu'. Mata saja sering tak terjaga, mulut saja kotor seperti itu..?!?.
Dalam Al-Qur'an Surat Al-Kahfi ayat 09-26, Allah SWT menyatakan tentang kisah 7 pemuda ashabul kahfi. Itu bukanlah kisah yang ajaib disisiNya, walaupun aneh dipandangan manusia tak beriman. Seperti itulah Allah menggambarkan kisah umat yang sholeh. Ashabul Kahfi bukanlah Nabi, tapi mereka punya karomah, tidur 309 tahun lamanya. dst.
Duh...kita pun sama. Harusnya sama berharap menjadi seperti orang-orang sholeh demikian itu. Ya walaupun hanya sesuai kemampuan kita masing-masing. Tapi, tetap kita harus berusaha ke arah sana. Sebisanya harus jadi orang sholeh. aamiin.
Duh jadi ingat ke diri sendiri, sholat yang barusan saja gak ingat Tuhan didalamnya. Hanya ngelamun pikiran entah kemana-mana. Astaghfirullah. Jauhlah dari kualitas kesholehan yang minimal sekalipun.
Maka Pangalengan ini menjadi terlihat begitu fana saudaraku. Apalagi kita yang tak sebesar bukit Cukul itu. Apalagi kita yang bahkan kena lalatpun merasa terganggu. Betapa lemahnya diri kita itu.
.............................................................................................................................................................................................***
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Kembali ke laptop...
Maka kitapun pulang saja menuju Bandung. Cukup jalan-jalan kita kali ini. Dinginnya kabut Cukul, Teduhnya suasana perkebunan teh itu, dan hijaunya pemandangan disekitar adalah karunia Tuhan yang besar nilainya buat kita umat manusia.
Semoga kita bisa terus memelihara alam yang dititipkan Tuhan kepada umat manusia itu. Kita umat manusia yang jadi khalifah diatas muka bumi ini. Leader atas sekalian hewan, tetumbuhan, gunung, lautan dan daratan. Itu harus bisa kita mumule...kita jaga semaksimal mungkin. Itulah salah satu tugas kita sebagai umat manusia.
wassalam.
curhat :
*alhamdulillah sebulan ini gak bisa update di facebook...karena di banned untuk yang ke 4 kalinya saat ini. Itu karena penulis melawan kaum wahabi.
**Jadinya hanya bisa menulis di blogspot saja dan gak bisa share ke fb.
***Seperti apa yang dikatakan khatib kali ini....beliau mengatakan bahwa dunia ini fana. Hanya fatamorgana. Semua kita akan meninggalkannya. Hanya Surga yang kita idam-idamkan. Kehidupan surga yang segala tersedia, tak perlu susah payah bekerja mencari uang dll.
Kita ini bakal meninggalkan dunia fana ini, carilah bagian dari dunia ini secukupnya saja, sebab kita hanya sebentar saja di atas bumi. Dan masa setelah kematian adalah abadi. Tak akan kembali ke dunia ini melainkan ke alam yang baru menuju alam akhirat yang selamanya. Jika kita berbuat baik semasa didunia ini maka insya Allah hidup kita kan bahagia disana. Jika kita penuh perbuatan durhaka dan berbuat cela maka siap-siap saja sengsara tiada terkira.
Ya....kita sekarang hidup di dunia. Kita tahu itu. Tapi kita juga ngerti bahwa dunia ini tak akan "lana", pasti binasa. Maka akal kita akan bicara pada hati dan jiwa kita. Dunia harus dibuat sebagai persiapan menuju kematian yang pasti akan menerjang. Semoga kita semua selamat di dunia ini dan selamat di akhirat nanti. Bahagia di dunia dan di akhirat. Aamiin.
Hari yang mencerahkan bathin kita.....Seperti sholat. Itu adalah nyata. Ada sinyal disana. Duduk di shaft terakhir sinyalnya tak seperti di shaft kedua. Shaft kedua sinyalnya lebih kuat. Apalagi shaft ke satu, sinyal keimanan dan kekhusu'an ibadah kita terasa lebih kuat. Maka itu adalah bukti segala sesuatu memang ada pahalanya. Berbuat lebih baik maka pahalanya juga lebih baik. Berbuat jahat maka kamu akan merasakan akibatnya pula. Itu Masuk Akal bagi orang-orang yang mau berfikir. Mau meluangkan waktu menggunakan akalnya dan hatinya.
Cukup lah bekal bathin kita untuk saat ini.......terima kasih para guru, para ustadz kyai yang hidupmu berjuang untuk menebar kebaikan. aamiin.
Note :
1. Cukul Yang Berslimutkan Kabut Tebal
2. Wayang Windu
0 Komentar