Dari beberapa capres yang beredar saat ini, yang satu level dengan pak Jokowi hanya ada bpk Ridwan Kamil, gubernur Jabar. Yang lain masih dibawah level pak Jokowi sehingga dikhawatirkan jika yang lain maju akan membuat Indonesia kembali mundur atau waktu menjadi sia-sia, Indonesia kembali kurang greget pembangunannya seperti di era presiden dulu-dulu. Presiden hanya jadi pajangan photo di kantor-kantor desa dst.
Makanya mari kita tanggalkan sifat fanatisme golongan dan partai dll, melainkan pilih presiden dilihat dari kualitasnya. Karena jadi presiden itu bukan untuk sekedar jadi pajangan, tapi harus bisa kerja nyata, kerja besar untuk bangsa, rakyat dan negara. Karena kita ingin lebih baik, lebih maju, lebih sejahtera dst.
Jangan gadekan masa depan kita hanya karena gengsi dll. Jangan gambling lagi dalam memilih presiden. Waktu adalah kesempatan tak berulang, memilih pemimpin tak bisa kerja sama arti dengan membuang-buang kesempatan dan waktu kita.
Indonesia harus maju, Rakyat dan Bangsa Indonesia tak boleh hidup sia-sia.
Pemimpin sangat menentukan nasib bangsa.
Cerdas dalam memilih, logis dan bertanggungjawab untuk masa depan kita semua, bangsa Indonesia.
#RKR1 2024
#RumahKita1ndonesia
#RumahKerjaRelawan1ndonesia
#RKR1 insyaAllah Juara
#RumahKerjaRelawan1ndonesia
#RKR1 insyaAllah Juara
RK
Reputasi
Kapabel dan kredibel
Mahi
Mahir serta modern
Agamis tur amanah
Humanis sedikit humoris
Intelek, ilmiah dan ber-integritas.
Contoh presiden dulu dulu...hanya buang waktu puluhan tahun Indonesia kalah dari Malaysia dan bahkan dari negeri sekecil Singapura, Thailand dan Vietnam. Itu karena presiden yang dulu gak selevel pak Jokowi, atau kurang bisa kerja atau kurang niat dan tak mampu membangun bangsa. Hanya memperkaya keluarga dan kroninya. Dan hanya jadi presiden pajangan.
Nah kedepan juga sama, jangan sampai terulang kesalahan dimasa lalu. Masa lalu jadi pembelajaran.
Bandung, 30 Mei 2021
Note:
Budaya Literasi, Kemauan banyak membaca, informasi yang utuh, budaya menulis, dst. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa modern bangsa yang rajin membaca. Bangsa maju bangsa yang giat mebaca dan biasa menulis. Menulis itu butuh olah pikir, belajar menganalisa secara logis analitis, dst dan juga butuh banyak ilmu yaitu dari banyak membaca dll.
Budaya Literasi, Kemauan banyak membaca, informasi yang utuh, budaya menulis, dst. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa modern bangsa yang rajin membaca. Bangsa maju bangsa yang giat mebaca dan biasa menulis. Menulis itu butuh olah pikir, belajar menganalisa secara logis analitis, dst dan juga butuh banyak ilmu yaitu dari banyak membaca dll.
Saat ini, budaya baca di Jabar sama halnya Indonesia, masih rendah.
Menurut survei Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, persis di bawah Thailand dan di atas Botswana.
UNESCO juga pernah mengungkapkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca.
Baca Juga:
3. Dua Tahun Terinterupsi Corona
0 Komentar