Ilmu Agama Adanya di Pesantren Beneran

Ajaran agama yang murni itu ada di pesantren tradisional khas ahlusunnah waljama'ah khususnya di Indonesia.

Belajar agama tanpa basis ilmu pesantren sangatlah berbahaya karena ilmu yang tersebar diluar itu disusun dan disebarkan oleh siapa saja yang boleh jadi punya tujuan negatif, keragaman agenda dst.
Ilmu dari buku atau internet haruslah disaring lagi dan dirujuk ke ilmunya kyai dan santri.
Contoh nyata soal jama' dan qashar sholat.
Ilmu fiqh dari ulama beneran membatasi 2 marhalah yaitu minimal 90 km. Sementara fiqh gadungan yang tersebar saat ini membolehkan jama' walaupun jarak perjalanan kurang dari 90km.
Padahal Nabi Muhammad saw, tak pernah sholat jama' dengan perjalanan dibawah 2 marhalah itu.
Banyak contoh lain dimana ilmu tersebar sudah tidak sesuai lagi dengan ilmunya para ulama mujtahid (4 imam madzhab).
Mencampur-campur madzhab. Pilih-pilih mana yang disukai sesuai selera adalah contoh lain dari kekeliruan umat akhir zaman ini. Jika bermadzhab syafi'i konsistenlah dengan madzhab tersebut terkecuali yang dikecualikan sesuai ilmu yang berlaku.
Demikian semoga bermanfaat.
#ypidea 2021
#bandung, 17 Agustus 2021


Note:
Budaya Literasi, Kemauan banyak membaca, informasi yang utuh, budaya menulis, dst. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa modern bangsa yang rajin membaca. Bangsa maju bangsa yang giat mebaca dan biasa menulis. Menulis itu butuh olah pikir, belajar menganalisa secara logis analitis, dst dan juga butuh banyak ilmu yaitu dari banyak membaca dll.

Saat ini, budaya baca di Jabar sama halnya Indonesia, masih rendah.
Menurut survei Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, persis di bawah Thailand dan di atas Botswana.
UNESCO juga pernah mengungkapkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca.

Posting Komentar

0 Komentar