Satu R, 3K adalah kependekan dari Reputasi, Kapasitas, Kapabilitas dan Kredibilitas. Kita persingkat lagi menjadi R&K atau RK.
Reputasi adalah Jejak Rekam yang baik. Pengalaman yang juara, sejarah masa lalu yang cukup baik, peran utama dimasa lalu hingga masa kini yang baik. Sehingga dengan reputasinya yang baik itu kita meyakini masa depan pun akan sama membawa kebaikan dan prestasi.
Reputasi pembelajar, reputasi memperbaiki yang buruk menjadi baik, yang telat menjadi cepat, dst.
Itulah pentingnya Reputasi seseorang pemimpin. Jika saat ini bisa bawa Jabar juara PON misalnya, maka tak akan heran jika nanti menjadi presiden pun akan mampu membawa Indonesia juara ASEAN Games lagi atau memperbaiki prestasi Indonesia di Asian Games, Piala Asia dll.
Karena reputasi adalah prestasi masa lalu yang bisa dijadikan modal untuk berprestasi juga dimasa kini dan yang akan datang.
Seorang juara, akan selalu dekat dengan prestasi yang juara. Bersama para juara lainnya, ditingkat yang lebih tinggi lagi nantinya. Aamiin.
Kapasitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu, memiliki ilmu, memiliki pengalaman tentang sesuatu, memenuhi kriteria yang diminta, mewakili yang diwakili, dst.
Kapabilitas adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu, to eksecution, dst.
Kredibilitas adalah, dapat diandalkan, kredibel, ahli, bertanggung jawab untuk menuntaskan pekerjaan/tugas dengan baik, dst.
Seorang pemimpin harus memenuhi kriteria R dan K tadi. Tidak boleh GagaP teknologi, tidak boleh gagap sistem dan apalagi Gagal Paham manajemen, dst.
Gagap sistem, gagap manajemen, gagap informasi dan teknologi tentu akan berakibat buruk dalam membuat keputusan, buruk dalam menetapkan solusi, yang muncul kemudian adalah naiknya tensi karena kehabisan ide, gagasan dan akal, marah-marah kepada bawahan, marah ke pegawai bahkan marah-marah ke orang di jalanan, memarahi rakyat di tempat umum, dst.
Itulah akibat dari tidak memenuhi syarat pemimpin juara. Nabi tak pernah memarahi pegawainya, tak pernah memarahi bawahannya, umatnya dst.
Tentu saja pemimpin yang baik haruslah mendekati sifat-sifat pemimpin mulia seperti Nabi itu. Bijak, sabar, mampu menahan amarah karena kuatnya iman dan luasnya ilmu, menguasai keadaan, menguasai diri, stabil emosinya, baik karakternya dst.
Ngeri jika Indonesia dipimpin oleh seorang pemarah, arogan apalagi sombong mentang-mentang sedang berkuasa dan punya kedudukan.
Pemimpin itu harus landung aisan, mengayomi rakyat dan bawahannya, dst-dst.
Selain kriteria tadi, pemimpin juara juga harus memenuhi unsur kualitas lainnya. Modern, mahir, amanah, agamis, humanis sedikit humoris, intelek, ilmiah dan satu hal penting lainnya, berintegritas tinggi, nasionalis, tidak kubu-kubuan, diterima disemua kalangan, mempersatukan bukan malah ikut berseteru dan apalagi memperuncing perbedaan, dst.
RK mahi, itulah singkatannya.
Cimenyan, 2 Januari 2022
#NKRI kita semua, bukan NKRI anda saja, bukan NKRI dia saja.
#Jokowi
#RidwanKamil
#RumahKerjaRelawan1ndonesia
#RKR1 insyaAllah Juara
Budaya Literasi, banyak membaca, menyerap informasi yang BAL (benar, akurat, lengkap), budaya menulis, dst. Bangsa maju bangsa yang mau membaca dan menghargai ilmu.
Saat ini, budaya baca di Jabar sama halnya Indonesia, masih rendah.
Menurut survei Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, persis di bawah Thailand dan di atas Botswana.
UNESCO juga pernah mengungkapkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca.
0 Komentar