Jalur Anyar Bandung-Cidaun

Kali ini aku mau menjajal jalan baru yang dari Cibuni menuju Sindangbarang Cidaun via Cikadu.

Setengah tahun lalu awal tahun ini, aku sebenarnya pernah lewat ke persimpangan jalan itu. Dan melihatnya. Tapi aku mengiranya gak begitu. Kirain itu adalah jalan biasa saja seperti selama ini yang aku tahu yaitu jalan khusus ke pangkalan pelatihan angkatan udara. Tapi rupanya aku salah.

Tempat itu ternyata sudah viral di medsos sejak 2019 sebagai jalur baru yang katanya viral.

Lama tak berkecimpung dalam dunia jalan-jalan membuatku tak tahu menahu tentang apa yang sedang terjadi diluar sana. 

Semalam aku buka chanel touring. Mereka cerita pengalaman perjalanan mereka......

Rupanya disana ada jalur baru. Sudah sejak Desember 2019, setahun lalu mereka menyusuri jalur tersebut. Itu adalah berita yang harusnya basi. 
Tapi tidak bagiku. Itu adalah hot news buatku.

Dan dalam setahun ini aku merasa menjadi seperti manusia gua. Gua Pawon. Seperti kodok dalam tempurung yang tak tahu perkembangan diluar sana.

Dan padahal belum lama kita pernah kesana, lewat ke jalur tersebut. 

Tak mengira saja. 

Tak mengira jika disana ada jalur baru yang menuju Cidaun atau Sindangbarang. 

Keyakinanku selama ini itu salah.
Apalagi jalur existing pun yang via Naringgul sedang giat diperbaiki. Ada pengaspalan dan pelebaran di beberapa titik. Sejak beberapa tahun ini. Setiap kesana dalam 3 tahun ini, pastilah sedang ada pengerjaan jalan. Sehingga aku mengira pemerintah sedang mempersiapkan jalur tersebut sebagai jalur utama. Tak berpikir bahwa pemerintah sedang membangun jalur yang lainnya. Sebagai jalur baru apalagi jalur utama dan benar-benar baru.

Ya aku tertipu. Memang selama beberapa tahun ini kita dapat berita bahwa pemerintah sedang membangun jalur baru dari Ciwidey menuju Cianjur Selatan. 



Kita sih mengiranya jalur itu adalah jalan yang via Citambur itu. 

Apalagi di tahun 2018-2019, temanku yang sedang pegang proyek lisdes di daerah Cianjur Selatan sana bercerita perihal jalan yang baru yang katanya bagus dan mulus. Sehingga karenanya kloplah dengan dugaanku tadi.

Terus....dua bulan yang lalu juga. Kita membuktikan sendiri jalur yang ke Citambur itu memang sudah banyak perubahan dan perbaikan. Bertambah kuat lagi keyakinanku itu. 

Ya...itulah jalur baru yang dimaksudkan pemerintah. Yang sebenarnya dalam hati penulis bertanya tanya. Kok nanggung ya. Jalannya terlalu kecil dan dengan tikungan yang terlalu menukik seperti itu gak bagus buat jalur utama. 

But at least. Setidaknya ada jalan yang alternatif. Begitu gumamku waktu itu. Biasa karena kita selama ini selalu di sodorkan oleh pembangunan yang serba tanggung. Selalu bisa dimaklum. Karena kita bukan negara banyak duitlah dll. Sehingga walaupun hati merasa tak sreg...tetap harus menerima kenyataan. Cuma segitu kemampuan keuangan pemerintah mungkin. Pikiran kita selalu pasti begitu. Kita bukan negara eropah...bukan yu es e...bukan ausi...bukan japon. Kita hanya Indonesia. Duh melasi.
..............................................................


Jelas....aku keliru. Rupanya orang-orang tak mau mengabari jalan baru itu....mereka semua diam-diam saja. Tak banyak bicara. 

Jika kita tak berusaha mencari tahu sesuatu...niscaya tak ada yang mau memberitahu kita begitu saja yang tanpa kita minta. Itu salah sendiri ya. Kurang gaul. Ha ha ha.....

Tak ada plang juga. Atau ada plang mungkin tapi itu tak cukup besar sehingga kita yang orang selewat tak mampu membacanya. 

Sungguh tega....
.............................................................................................................................................................................. banget.

Pengen kita tuh apakah mereka ngasih tahu kita kè...bahwa ada jalan yang baru yang siapa tahu orang seperti kita mau menyusurinya. Harusnya peka.

Itu menurut kita seperti itu. Tapi kalau dibalik, kita di posisi mereka...apa bisa kita tahu maksud keinginsn dan tujuan orang....?.

Belum tentu tahu juga ya kan...? oh iya ya. 

mereka gak tahu kalau itu menarik buat kita. mereka tak tahu bahwa kita mau tau seperti itu.

Beberapa kali kita berhenti di warung atau kedai. Mereka diam-diam saja. Seperti tak ada sesuatu yang baru yang terjadi disana. Atau apa mereka memang tak tahu tentang pembangunan di daerah mereka...?.

Asa teu mungkin da.
.................
...............................hmm...naha jadi nyalahkeun batur...?. Dah ah kok seperti dibesar besarkan gitu....?


...................................................ya ya ya......aku memang merasa kecolongan karenanya. Bagaimana tidak..?. Harusnya aku tahu itu.

Untung saja sekarang aku tahu kebenarannya.
...................
..........................kalau saja semalam aku tak buka chanel udar1der, tentu sampai tahun ini berganti pun aku tak bakal tahu tentang jalan baru itu. Duh......telat berita.

👍
Kita kasih jempol untuk grup udar1der....kita beri tanda bintang 👏 buat mereka. Top markotop.


.........................................................
.................ingin rasanya seperti mereka. Punya grup yang solid. Sama sama pecinta udarider.  
Baiklah mungkin kita akan buat grup yang sejenis yang kita berinama "aprakaprakan".

Gak sih....pengen lah gabung saja dengan mereka. Biar grupnya sudah terbentuk. Tapi....aku ini siapa...?. ..............................ya kalau ada rezekinya kita ingin gabung.
....................................................................................................................................................................................................
.......................................
........................perjalanan kali ini aku memulainya dari sini dari tulisan ini. 

Berangkat dari Bandung. Rencananya adalah jam 6 pagi téng. 

Jam 3 subuh aku sudah terbangun. Tapi sayang bukan tahajud.

Setelah subuh. Aku sudah akan siap untuk berangkat.....tapi sebelum itu......kita biasakan berdo'a dan mengaji dulu dipagi hari biar tercerahkan dan diberkahiNya. Rencana jam 6 berangkatnya.

Tapi aku rasa aku harus mandi dulu. Rubah dari rencana awal yang tadinya gak akan mandi dulu. Karena mandimah gampang. Sore juga bisa. Ha ha ha....

Ya,...sudah mandi, maka akupun siap untuk berangkat. Melalui jalur yang sudah ditentukan. 
Jam 7.41 WIB. Aku masih di atas kertas.
...........................................................................................semakin siang bertambah rasa enggan tentunya. Apalagi cuaca juga redup seperti itu. 

Ini sih kemungkinannya gak jadi berangkat kalo gini.

By de' way

..................tak terasa sudah, kita sudah sampai di Ciwidey. Dari Ciwidey kita terus saja ke atas. Hingga melewati Rancaupas atau kawasan Kawah Putih dan pemandian Wallini, perkebunan teh Rancabali, melewati persimpangan situ Patenggang. Kita masih terus lurus menuju perkebunan teh Cibuni Estate. Di puncak pass.

Nah di Negeri di atas awan itu. Pemandangan berkabut dan turun hujan yang tipis. Dan itu cukup sangat berbahaya karena lampu motorku mati...sepertinya putus. sehingga aku harus jalan secara pelan-pelan...merayap tak bisa melaju seperti tadi.

.................disini tak ada bengkel...aku tak bisa perbaiki lampu motor itu...itu harus diganti. 

Ya sudah.....kita jalan perlahan saja. Alon alon asal kelakon. Seperti air yang mengalir pelan tapi dalam. 

Laun laun cikaracak ninggang batu...lila lila jadi legok. Beda ya...?.

Ok....tak jauh lagi kita akan sampai di persimpangan jalan itu. Jalan yang kiri ke Naringgul dan kita ambil yang kanan yang menuju jalur yang baru itu. Ke Cikadu.
.....................................
.........flash back.
..........................................
...........................bulan mei lalu aku bahkan bercerita bahwa jalan itu adalah jalur jalan yang ke pusat pelatihan tentara angkatan udara. Karena itulah yang aku tahu.

Aku tahu itu karena sudah beberapa kali lewat kesana, ketika lewat sana sering berpapasan dengan pasukan tentara atau kendaraan tentara yang lewat di sekitar sana. Dan apalagi di persimpangan tersebut juga tertera plang nama bahwa itu adalah kawasan militer AURI. 
.............
.....................
...............................memang iya disana ada komplek pelatihan AURI.  Tapi aku tak mengira secuilpun kalau jalan itu bisa tembus juga ke Sindangbarang Cidaun..
.....................
................................
Ya....kata orang itu dulu memang jalur offroad. Semalam aku tahu itu dari chanel udarider. Dan aku tak mengira jika kesana itu sedang dibangun jalur utama jalan arteri Bandung-Sindangbarang Cidaun. Sungguh terlalu aku tak tahu. Uhu uhu.....😀😁😂😃😄😅😆

Coba bandingkan dengan peristiwa 10 tahun yang lalu. Saat itu sampai berita kepada kita, diberitakan bahwa pemprov jabar saat itu sedang giat membangun jalan baru dan meningkatkan jalur yang ada yang dari Pangalengan ke Cisewu sampai Rancabuaya.

Kita tahu itu karena baca koran. 2010-2011

Aku tahu itu. Dan kemudian aku menyuduri jalan itu dan ya kita dapati faktanya. Ada tanda-tanda pembangunan jalan baru itu, ada kita temui penghamparan batu-batu pondasi jalan di lokasi yang baru (yang dikemudian hari kita tahu itu adalah jalan baru yang melewati alun-alun kecamatan Talegong yang juga baru). Pelebaran jalur Cukul dll. 

Dengan mudah kita bisa melihat giat aktifitasnya.


Beda dengan pembangunan jalur Cibuni ke Cikadu ini. Kita tak bisa melihat giat aktifitasnya.


Itulah yang membuat kita @ku tak menduga bahwa jalur yang ke tempat pelatihan AURI itulah jalan yang dimaksud sebagai jalur baru.

Karena memang jalan itu dari dulu juga sudah ada. 
Kalau toh sekarang ini ada penghotmixkan..... kita akan mengiranya sebagai hanya perawatan atau pemeliharaan jalan yang rutinitas saja. 
Tak tahu jika itu adalah jalur umum dan bukan hanya jalur khusus kawasan AURI. 
Soalnya kan di persimpangan jalan itu ada semacam gerbang khusus...plang besar yang melintang di atas jalan itu. Yang bertuliskan bahwa disana adalah kawasan tentara. 
Biasanya itu menunjukkan bahwa itu adalah restricted area. Area terbatas. Tak sembarang orang boleh lewat. 
Karena memang kan disana itu memang terlihat sebagai tempat yang tinggi dan tersembunyi. Jauh dari permukiman penduduk. Bahaya kalau masuk sembarangan, takutnya ada peluru nyasar seperti itu. 
Itu sudah otomatis tertanam dalam otak kita.
........................................
.........................
.............

Itu sudah kadung tertanam dalam benak dan pikiran kita. Hanya pemeliharaan saja.
................................................

Seakan..............
Ini sungguh......jalur baru yang silent project. Seperti proyek rahasia. 

Tau-tau jadi. Tau-tau taunya dari orang, dan selama itu pula kita tak tau menahu jika tanpa diberitahu. Kalau diberi tempe sih sering.....(sst fokus benang merah...canda mulu, gak lucu tau...!)
Kan kampret...!!

Syukurlah kita sudah sampai di persimpangan tersebut saat ini. Kita ikuti jalur yang ke kanan itu melewati komplek AURI....hutan-hutan yang lebat dan udara yang bersih nan permai. Aduhai senang rasa hatiku...segar seluruh jiwa dan raga kita. Bahagia sentosa aman sejahtera. Tak ada kekurangan sesuatu apapun.

Jalan itulah kita susuri saja. Teduh karena pepohonan tinggi disetiap sisi jalan....dan juga karena cuaca yang redup tak ada matahari. Dingin semakin dingin. Tenang semakin damai. 

Hanya suara suara burung kecil itu yang ada. Yang kemudian berganti dengan suara suara binatang hutan lainnya...tongeret....dan suara suara yang tak aku kenal.......................
......................................
.....................................................sendiri disini itu sepi. Dan sedikit ngeri ngeri sedap. 
.........................
..........terlintas juga dalam hati....hmm jika ada sesuatu yang muncul dari semak semak dan kemudian membuatku kaget....lalu aku kehilangan kendali....aku bisa terjatuh dari kendaraan. Dan tak ada orang yang menolong. Aku harus tak boleh terjatuh seperti itu. Aku harus terus hati hati dan penuh kewaspadaan........
Tak boleh melamun....tak boleh berkhayal.

Harus fokus ke jalan yang hitam itu. Harus sigap juga dan konsentrasi.

Konsentrasi...
Mari.....mari konsentrasi....
..............................
....................ada lagunya loh.....
.............................................
.........................
............
......................................
..................................................
Lima kilo, 6 kilometer sudah kita lalui hutan ini. 

Yaa ayyuhalladziina aamanuu...ijtanibuu katsiiran minadzaanni. Inna ba'dha dzanni itsmun. 

Hei orang orang beriman, jauhilah sebagian besar dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa.

Jangan su'udzon. Husnudzon saja. Dzikir saja. Innallaaha ma'ana. Tuhan bersama orang yang berdzikir.

Duh... naha jadi ceramah.

...............ya demikian saja cerita kita kali ini. 
Itu hanya cerita pemanasan. Alias boong-boongan.

Nanti kita kapan kapan jalan kesana. Sekarang ini sedang musim hujan begini. Boro boro pergi. Sekarangmah kita perbanyak di rumah saja.

"Caricing di imah....tong kamamana".

................tadi kan
sudah kubilang. Itu hanya diatas kertas. Hanya cerita khayalan saja.


Salam jos gandos.
..................wilujeng poe saptu.
......................................


..........tunggu kisah kita yang sebenarnya ya..?!
............

Wassalam.

Masih di Bandung saja, 12 Desember 2020



#ypidea 2020


Baca Juga (klik link berikut ini) :
7. Demi Menerangi Bumi (program lisdes)

Posting Komentar

0 Komentar