Memilih Pemimpin itu Harus Dengan Alasan yang Logis

Kenapa ya pak presiden mengajak pak Ridwan Kamil dalam KTT penting sekelas tingkat dunia G-20 dan juga acara hubungan investasi tingkat internasional di Eropa dan UEA...?!?. 

Apa pak Jokowi sembarangan memilih...?!...(ndasmu sembarangan, yang bener saja ini membawa nama baik Indonesia dimata dunia loh ya..!?)

Kenapa ya kok gubernur yang katanya terbaik kok gak diajak tuh. Terbaik apa...?!?. PON gak juara, ASN hanya juara 2 antar provinsi tahun 2021, itupun setelah nyontek dari Jabar yang juara umum (juara antar provinsi dan semua instansi pemerintahan dan kementerian) tahun 2020, tangani covid gak juara (korban meninggal di Jateng 30.000an, di Jabar 15.000an), bisa apa mau jadi pleciden..?!?. 

Calon presiden itu harus yang berkelas dunia jika Indonesia mau bersaing di tingkat dunia. Betul apa betul...?!?. 

Logis sajalah...mana mungkin bisa bawa Indonesia maju jika bawa wilayah yang lebih kecil saja gak juara. 

Logis adalah sesuatu yang masuk akal. Tidak logis artinya tidak masuk akal.

Gak logis banget pengen Indonesia maju sejahtera jika capresnya gak jelas prestasinya apa...?!?. (Logis itu harus berbasis data yang terukur)

Itulah pentingnya Track Record (TR). Bukan beli kucing dalam karung. Presiden bukan sekedar pajangan. Negara ini banyak masalahnya, butuh pemimpin yang banyak solusinya, cerdas dan tangkas. Jika urus daerah saja gak bisa unggul, lalu diminta mimpin negara supaya bisa maju dan unggul...?!. Yang begini ini yang tidak LOGOS dan juga tidak LOGIS. Alias gak sinkron dengan harapan.

Indonesia hanya akan maju jika pemimpinnya juga maju dan berprestasi.

Jangan seperti dulu, presidennya ada tapi korupsi kolusi merajalela, negara gak maju-maju, kalah oleh negara-negara kecil seperti Singapura, Malaysia dll.

Indonesia butuh pigur pemimpin yang bisa kerja bukan pemimpin yang tak ada prestasi kerjanya.

Anda ingin Indonesia Juara tapi memilih pemimpin yang tidak juara...?!‽. Gila luh..!!

Bandung, November 2021


#RK juara (juara PON, juara umum ASN/Manajemen SDM 2020, juara Inovasi dan IT, juara investasi dan pemulihan ekonomi, juara pertanian milenial dst, juara kolaborasi, juara atasi pandemi dll.

#RK jago kerja
#RK banyak solusi

#NKRI harga mati
#Bhinneka Tunggal Ika
#Persatuan Indonesia
#Indonesia dari Sabang sampai Merauke

#RumahKita1ndonesia
#RumahKerjaRelawan1ndonesia
#RKR1 insyaAllah Juara

RK
Reputasi
Kapabel dan kredibel

Mahi
Mahir serta modern
Agamis tur amanah
Humanis sedikit humoris
Intelek, ilmiah dan ber-integritas.

Baca Juga :

Baca Juga :


Note:
Budaya Literasi, Kemauan banyak membaca, informasi yang utuh, budaya menulis, dst. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa modern bangsa yang rajin membaca. Bangsa maju bangsa yang giat mebaca dan biasa menulis. Menulis itu butuh olah pikir, belajar menganalisa secara logis analitis, dst dan juga butuh banyak ilmu yaitu dari banyak membaca dll.

Saat ini, budaya baca di Jabar sama halnya Indonesia, masih rendah.
Menurut survei Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, persis di bawah Thailand dan di atas Botswana.
UNESCO juga pernah mengungkapkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca.

Posting Komentar

0 Komentar