Indonesia adalah NKRI

Cinta tanah air adalah FITRAH. Cinta budaya lokal adalah FITRAH. 

Indonesia negeri kita
Beribu pulau
Beratus Suku Bahasa

Semua punya kesempatan sama untuk menjadi apapun jua. 

Indonesia bukan hanya Jawa, Indonesia bukan Majapahit. Indonesia adalah sama sebagai satu kesatuan wilayah ex jajahan Belanda. 

Itulah Indonesia

Urang Sunda juga boleh, mampu dan bisa dipilih jadi presiden.

Jika urang Sunda boleh, maka orang Deli juga bisa, orang Makassar juga tak masalah.

Buktikan bahwa semua suku punya kedudukan sama dalam hukum dan realitas. 

Buktikan jika kita NKRI siap memilih presiden yang terbaik terlepas dari suku manapun asalnya.

Indonesia bukan Jawa, Indonesia punya ratusan suku bahasa. Itulah Indonesia yang sebenarnya.

Pilih presiden harus objektif, jangan lihat asal suku daerahnya tapi lihatlah kemampuannya. Saat ini kader terbaik bangsa dari sisi kualitas dan kredibilitasnya, dari sisi reputasi dan prestasinya RK lah yang terbaik. Kita harus belajar jujur apalagi ilmuwan wajib jujur.

Inilah saatnya non Jawa jadi presiden di 2024, sehingga kedepan itu akan menjadi preseden yang baik, menjadi pembuka bagi suku lainnya untuk juga bisa menjadi presiden Indonesia. Setelah dari Sunda 2024, 2029 mungkin nanti dari Deli, dari Gorontalo, Aceh dll. Tapi bukan pula ini harus dipaksakan, tidak boleh kemudian kebablasan semua harus jadi presiden tanpa melihat kemampuannya. Melainkan harus berproses alami dan berjalan tanpa rekayasa yang menciderai kejujuran, keadilan dst. 

Tujuannya hanya satu mencari PRESIDEN TERBAIK tak memandang asal Suku manapun juga karena sekali lagi kita adalah NKRI...?!.

Jangan ada lagi dikotomi harus suku Jawa yang jadi presiden karena adanya ramalan Joyoboyo dll. Joyoboyo adalah era kerajaan Majapahit tidak relevan diterapkan di negara Kesatuan Republik Indonesia. Indonesia bukan Majapahit, bukan Sriwijaya dll. 

NKRI itulah Indonesia. NKRI jangan hanya ada di slogan dan berupa formalitas untuk merayu orang. Orang Jawa terutama jangan lagi terlihat kesukuan dalam memilih presiden, karena Indonesia tak akan pernah maju jika rakyatnya tidak BERLAKU OBJEKTIF dalam memilih presidennya. Sehingga tidak didapat presiden yang terbaik. 

Dulu di era pilpres 2009 an pak Jusuf Kalla sebenarnya lebih kredibel dibanding pak SBY untuk jadi presiden. Ada idiom diera itu, pak JK (yang waktu itu sebagai wapres dari pak SBY), adalah presiden yang sebenarnya (masa bakti 2004-2009).  

Tapi pada pilpres 2009, mayoritas pemilih dari suku Jawa dll, tak mau memilih pak JK karena pak SBY berasal dari Jawa dan pak JK bukan dari suku Jawa. Ini saya terpaksa harus blak-blakan karena Indonesia tak boleh lagi berlaku kesukuan agar Indonesia dapat pemimpin terbaik sehingga Indonesia bisa segera maju. Mari JUJUR, jangan ngelès.

Semua suku lainpun sama sebagai orang Indonesia, suku lainpun sama berperang melawan Belanda dst. Mengorbankan nyawa, harta dan air mata. 

Maka kedepan, di pilpres 2024 dan selanjutnya mari kita rubah mindset kuno tadi menjadi mindset kekinian. Pilihlah presiden berdasarkan KUALITASNYA, bukan berdasar kesukuan dll. Karena kita adalah manusia modern yang hidup di abad keilmuan, yang sudah bisa berpikir secara LOGIS dan OBJEKTIF tidak hanya berpikir pragmatis, kesukuan, kolot, dll.

Indonesia hanya akan MAJU jika pemimpinnya asli JUARA. 
Indonesia tak akan pernah maju jika pemimpinnya KARBITAN.

Bandung, 21 Desember 2021


#NKRI
#RK
*reputable
*kapable dan kredibel

#RKmahi
*mahir dan modern
*amanah 
*humanis, milik bersama
*intelek dan ber-integritas tinggi

#RumahKita1ndonesia
#RumahKerjaRelawan1ndonesia
#RKR1


Baca juga:

Baca Juga :


Note:
Budaya Literasi, Kemauan banyak membaca, informasi yang utuh, budaya menulis, dst. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa modern bangsa yang rajin membaca. Bangsa maju bangsa yang giat mebaca dan biasa menulis. Menulis itu butuh olah pikir, belajar menganalisa secara logis analitis, dst dan juga butuh banyak ilmu yaitu dari banyak membaca dll.

Saat ini, budaya baca di Jabar sama halnya Indonesia, masih rendah.
Menurut survei Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, persis di bawah Thailand dan di atas Botswana.
UNESCO juga pernah mengungkapkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca.

Posting Komentar

0 Komentar