Satu nyawa sangat berarti, mungkin jika gubernur Jabar bukan kang Emil, saudara kita, teman kita, tetangga kita banyak yang meninggal karena jumlah meninggal di Jateng itu 2x lipat lebih dibanding di Jabar. Apalagi jumlah penduduk di Jabar lebih banyak 15 juta orang dibanding di Jateng (sehingga korban meninggal di Jateng nyaris 3x lipat dibanding di Jabar), dan sementara di Jabar hanya ada 27 bupati/walikota yang membantu gubernur sementara di Jateng ada 35, dan jumlah kepala desa yang bantu di Jabar juga hanya 5312 orang sementara di Jateng ada 8000 lebih kepala desa yang urus rakyat. Sehingga harusnya disana lebih "kageroh", lebih terurus, dst. Maaf diulang-ulang untuk melawan lupa dan atau pura-pura tak tahu, dll. Sumedang, 9 Januari 2022
Kata kang Emil, Good data good decision. Bad data bad decision. No data no decision. Itulah arti pentingnya data, ilmu dan informasi.
#NKRI kita semua, bukan NKRI anda saja, bukan NKRI dia saja.
#Jokowi
#RidwanKamil
#RumahKerjaRelawan1ndonesia
#RKR1 insyaAllah Juara
Budaya Literasi, banyak membaca, menyerap informasi yang BAL (benar, akurat, lengkap), budaya menulis, dst. Bangsa maju bangsa yang mau membaca dan menghargai ilmu.
Saat ini, budaya baca di Jabar sama halnya Indonesia, masih rendah.
Menurut survei Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, persis di bawah Thailand dan di atas Botswana.
UNESCO juga pernah mengungkapkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca.
0 Komentar