Bahasanya kaum haters memang begitu. Mereka melakukan kampanye kotor, fitnah dst.
Dulu pakde Jokowi juga dituduh pro pki, dll. Itu biasa, cara utk menjatuhkan seseorang yg memang tak ada cara lain selain dgn fitnah atau blackcampign. Sbb kalau adu prestasi jelas kalah.
Begitu juga yg kini dialami kang Emil. Difitnah macam-macam. Difitnah terpapar kaum radikalis, membangkang presiden, dll.
Tapi semoga semakin cerdas masyarakat menilai. Karena indonesia harus segera maju, tak boleh mundur lagi kebelakang gara-gara pilih capres yg tidak ahli kerja, atau kurang kompeten.
Menurut agama juga kan. Letakkan jabatan ke seseorang ahlinya kalau tidak tunggulah kehancurannya.
Milih presiden bukan soal panatisme partai atau golongan. Pilih presiden itu demi kemajuan bangsa. Kita ingin negeri ini maju bukan...?!?.
Kalau Indonesia maju, yang untung semua rakyatnya kan...?!?.
Oleh karena itu pilihlah presiden karena prestasi dan kredibilitasnya bukan karena sentimen golongan dll.
#RKR1 2024
Gubernur Jabar itu gubernur paling aktif bekerja untuk rakyatnya. Penuh inovasi dlm segala bidang. Kang Emil paling kompeten untuk melanjutkan kinerja pakde Jokowi.
Itu fakta berdasar data dan prestasi kerja. Bukan berdasar like and dislike semata.
Mau bandingkan dgn gubernur mana..?!?
Saya kira dunia mengetahui siapa yg terbaik. Bukan menghina yg lain tapi kita tentu masing-masing menilai. Menilai yang objektif tentu harus berdasar data, raihan prestasi, penghargaan dst.
Bandung, 30 Mei 2021
#RKR1 2024
#Salam kolaboraksi
#RumahKita1ndonesia
#RumahKerjaRelawan1ndonesia
#RKR1 insyaAllah Juara
#RumahKerjaRelawan1ndonesia
#RKR1 insyaAllah Juara
RK
Reputasi
Kapabel dan kredibel
Mahi
Mahir serta modern
Agamis tur amanah
Humanis sedikit humoris
Intelek, ilmiah dan ber-integritas.
Baca Juga :
Note:
Budaya Literasi, Kemauan banyak membaca, informasi yang utuh, budaya menulis, dst. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa modern bangsa yang rajin membaca. Bangsa maju bangsa yang giat mebaca dan biasa menulis. Menulis itu butuh olah pikir, belajar menganalisa secara logis analitis, dst dan juga butuh banyak ilmu yaitu dari banyak membaca dll.
Budaya Literasi, Kemauan banyak membaca, informasi yang utuh, budaya menulis, dst. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa modern bangsa yang rajin membaca. Bangsa maju bangsa yang giat mebaca dan biasa menulis. Menulis itu butuh olah pikir, belajar menganalisa secara logis analitis, dst dan juga butuh banyak ilmu yaitu dari banyak membaca dll.
Saat ini, budaya baca di Jabar sama halnya Indonesia, masih rendah.
Menurut survei Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, persis di bawah Thailand dan di atas Botswana.
UNESCO juga pernah mengungkapkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca.
0 Komentar