Menjadi Manusia Positif ditengah Indonesia yang Penuh Masalah

Indonesia ini banyak masalahnya. Diatas, dibawah, dikiri, dikanan, didepan, dibelakang, dimana-mana banyak masalah. 

Butuh perjuangan sabar, butuh niat baik dari sebanyak mungkin manusia Indonesia untuk memperbaikinya.

Satu persatu kita perbaiki, sedikit demi sedikit kita bantu setiap upaya-upaya negara, pemerintah, tokoh dan semua rakyat. 

Gotong royong, sauyunan, sabilulungan, bersatu kita kuat.

Tidak mudah, tidak sim salabim. Semuanya butuh waktu, semuanya butuh kerja keras. 

Bicara itu gampang, tapi pelaksanaan kadang menghadapi banyak kesulitan. Tapi kita tidak boleh menyerah. Terus berupaya, terus mendukung. Tetap menjadi insan yang POSITIF.

Itulah tugas kita semua. Sabar, tawakal dan terus berusaha. Aamiin

RK (sebagai salah satu gubernur di Indonesia) bersama pak Jokowi terus berjuang dan selalu berupaya menghadirkan SOLUSI dibuktikan dengan kinerja dan juga ratusan penghargaan dan kita apresiasi itu. Kita menjadi generasi yang modern yang elegant dan yang sportif, mau menghargai pencapaian orang dan juga tidak berlaku rasis.

Ada 4 macam manusia..:

1. Orang pintar dan peduli

2. Orang pintar tapi tidak peduli

3. Orang bodoh tapi peduli (ini seringkali jadi korban penggerakkan massa dll).

4. Orang bodoh dan tidak peduli.

Kita pilih jadi orang pintar dan juga peduli. Kalau kita merasa bodoh maka tentulah mari kita teruslah belajar dengan tidak malas membaca informasi secara BAL (benar, akurat, lengkap), sekolah lagi dst, dll. Jangan berhenti mencari ilmu dan jadilah manusia modern yang beradab, berakhlak, sportif, menghargai pencapaian orang, dst.

#Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh
#IndonesiaJuaraLahirBatin

#RumahKita1ndonesia
#RumahKerjaRelawan1ndonesia
#RKR1 insyaAllah Juara

RK
Reputasi
Kapabel dan kredibel

Mahi
Mahir serta modern
Agamis tur amanah
Humanis sedikit humoris
Intelek, ilmiah dan ber-integritas.


Baca Juga :


Note:
Budaya Literasi, Kemauan banyak membaca, informasi yang utuh, budaya menulis, dst. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa modern bangsa yang rajin membaca. Bangsa maju bangsa yang giat mebaca dan biasa menulis. Menulis itu butuh olah pikir, belajar menganalisa secara logis analitis, dst dan juga butuh banyak ilmu yaitu dari banyak membaca dll.

Saat ini, budaya baca di Jabar sama halnya Indonesia, masih rendah.
Menurut survei Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, persis di bawah Thailand dan di atas Botswana.
UNESCO juga pernah mengungkapkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca.

Posting Komentar

0 Komentar