Program pembangunan jalan JLS sepanjang 357 km, yang menembus kampung, hutan dan perbukitan Jabar Tengah Selatan ini dibagi dalam beberapa sesi dan fase.
Sesi 1 dimulai dari Lengkong di Sukabumi sampai dengan daerah Sagaranten (23.20 km). Sesi 2 dari Sagaranten sd Tanggeung (37 km), dst.
Program jalan ini bukan program sulap. Butuh dana sekitar 4 Triliunan. Itu = 4000 Miliar.
Dengan proyeksi kebutuhan dana yang sebesar itu tentu proyek ini tidak akan seperti sulap bim salabim, sekali tepuk jadi semua. "Moal tiasa sakaligus jadi". Bertahap, makanya dibagi per sesi, dari sesi 1 sd banyak sesi.
Karena butuh dana besar, pemprov Jabar sudah meminta bantuan dari pemerintah pusat/presiden, sehingga sudah keluar perpres tentang percepatan pembangunan Jabar selatan ini, tinggal kita tunggu saja realisasinya dari pemerintah pusat, dst.
Perlu dipahami oleh kita sebagai rakyat yang dewasa, untuk tahun 2020-2021 program infrastruktur jalan di Jawa Barat memang banyak yang terpaksa ditunda atau dihentikan dulu karena adanya wabah covid corona. Dana infrastruktur di Jabar terkuras habis untuk atasi corona hingga sampai sekitar Rp. 5 Triliunan.
Ibarat keluarga sakit, duit untuk balanja "kacoceng heula kanggo ngubaran panyakit", dana infrastruktur terpakai untuk atasi covid corona. Keselamatan nyawa rakyat tentu lebih utama dibanding infrastruktur dll.
"Punten para wargi dan warga kedah cukup cerdas, melek informasi, ulah gampil kahasut hoax, berita miring sareng sajabina".
Corona datang menginterupsi pembangunan di daerah, refocusing anggaran dll.
Mari kita perbanyak membaca, supaya kita menjadi orang yang tidak hanya dewasa umurnya, tapi juga dewasa pemikirannya. Otak berisi karena diisi ilmu, otak kosong karena malas membaca, malas sekolah, malas belajar, dst.
Nuhun
Cimenyan, 2 Januari 2022
#NKRI kita semua, bukan NKRI anda saja, bukan NKRI dia saja.
#Jokowi
#RidwanKamil
#RumahKerjaRelawan1ndonesia
#RKR1 insyaAllah Juara
Budaya Literasi, banyak membaca, menyerap informasi yang BAL (benar, akurat, lengkap), budaya menulis, dst. Bangsa maju bangsa yang mau membaca dan menghargai ilmu.
Saat ini, budaya baca di Jabar sama halnya Indonesia, masih rendah.
Menurut survei Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, persis di bawah Thailand dan di atas Botswana.
UNESCO juga pernah mengungkapkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca.
0 Komentar