Cetak Biru Menuju Indonesia Juara

Gubernur kita terus membuat terobosan dan sekaligus memancing kreatifitas dari rakyatnya. Indonesia kedepan butuh presiden sekaliber beliau agar Indonesia maju serentak dari Sabang hingga Merauke. Melanjutkan dan memperkaya dari kinerja pak Jokowi.

"Cacakan" hanya dengan dana APBD yang 3 atau 4 triliun (hanya sekitar 0.1 persen) dibanding APBN, Jabar bisa banyak membangun, apalagi jika pak RK sudah megang dana APBN yang berjumlah ribuan triliun, insyaAllah akan cepat pembangunan dan perbaikan di segala bidang dan lebih dirasakan oleh rakyat banyak. Ekonomi, pertanian, perikanan kelautan, budaya, lingkungan, teknologi, sosial politik, agama, dst. Insya Allah bangsa Indonesia lebih maju, lebih sehat, lebih sejahtera, bahagia, dst.

Pemimpin kreatif inovatif kaya solusi "akan memastikan" cetak biru yang tepat untuk membawa Indonesia segera menjadi negara maju di 2045 atau bahkan sebelum 100 tahun Indonesia merdeka itu.

Indonesia harus maju, oleh karena itu mari kita dukung pemimpin juara agar menjadi presiden kita, presiden Indonesia 2024, 2029, 2034 dst.

Indonesia tak akan pernah maju jika kita tak menemukan pemimpin terbaik.

Indonesia hanya akan tetap menjadi negara medioker jika cara pandang masyarakatnya tetap kuno dan gak berpikiran maju. 

Misalnya memilih pemimpin yang subjektif, yang ukurannya tidak objektif dan tidak realistik tentu saja hasilnyapun tidak akan realistik dan hanya terus berangan-angan jadi bangsa yang maju sejahtera, tak adil tak bahagia, tak sentosa, tak aman tak damai tak bersatu dan tak juara-juara.

Pemimpin juara, akan membawa bangsa dengan cara lebih baik, lebih progresif, lebih terarah, lebih terukur, lebih merata, adil dan juga modern sehingga Indonesia akan menjadi bangsa besar yang berada dibarisan depan dalam percaturan ekonomi dan politik dunia. 

Indonesia tak akan pernah juara jika pemimpinnyapun tidak juara. itu pasti.

Semoga bangsa Indonesia menyamakan persepsi, menyatukan tekad dan niat, memilih pemimpin juara agar Indonesia cepat sejahtera, cepat maju, cepat adil, dst. 

Memilih presiden bukan pertarungan antar anak bangsa sendiri. Memilih presiden adalah pertaruhan nasib bangsa kedepan. Indonesia akan maju, Indonesia akan biasa-biasa saja, atau bahkan Indonesia akan mundur lagi dll.


Pondasi yang sudah bagus dibangun di era presiden pak Jokowi terutama, itu harus diperkuat, diperkaya dan segera dibangun bangunan diatasnya dengan pembangunan ekonomi, bisnis, dll yang lebih baik lagi supaya Indonesia on the track menuju negara maju di 2045. Jangan sampai kendor, jangan sampai mundur lagi. Kuncinya ada di pengganti presiden pada pilpres 2024. 


Pilih presiden bukan adu gengsi antar daerah, antar partai, antar suku bangsa dst. Pilih presiden itu menentukan nasib bangsa kita. Maju atau biasa-biasa saja.

Salam Indonesia maju.
Salam Indonesia juara.
Salam Indonesia pintar, modern, bersatu, adil dan makmur
.

Bandung, 29 Desember 2021


#NKRI kita semua, bukan NKRI anda saja, bukan NKRI dia saja.

#RumahKita1ndonesia
#RumahKerjaRelawan1ndonesia
#RKR1 insyaAllah Juara

RK
Reputasi
Kapabel dan kredibel

Mahi
Mahir serta modern
Agamis tur amanah
Humanis sedikit humoris
Intelek, ilmiah dan ber-integritas.

RKmahi

Tuhan tahu Indonesia butuh presiden terbaik. InsyaAllah taqdir kuat RK presiden tahun 2024, 2029, 2034. Aamiin.

Indonesia kita. Kita Indonesia.


Baca Juga:

2. Beda Taat dan Menjilat

3. Presiden Bohong dan Tidak Menepati Janji..?

4. Wajib Jaga NKRI

5. Tak sama tak berarti Musuh

6. Politik kenapa harus Gaduh..?

7. Logis dalam Memilih Capres

8. PURPOSE (Persatuan Untuk Politik Akal Sehat)

9. Indonesia Maju bersama Pemimpin dan Partai Modern

10. Pemimpin Modern, Pemimpin Juara


1. Penataan Alun-Alun se Jawa Barat


2. Penataan Kawasan Wisata diseantero Jawa Barat


3. Transfortasi.


4. Pertumbuhan ekonomi, kesehatan, pendidikan, pertanian, perikanan, bisnis, teknologi, dst.




Note:
Budaya Literasi, Kemauan banyak membaca, informasi yang utuh, budaya menulis, dst. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa modern bangsa yang rajin membaca. Bangsa maju bangsa yang giat mebaca dan biasa menulis. Menulis itu butuh olah pikir, belajar menganalisa secara logis analitis, dst dan juga butuh banyak ilmu yaitu dari banyak membaca dll.


Saat ini, budaya baca di Jabar sama halnya Indonesia, masih rendah.
Menurut survei Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, persis di bawah Thailand dan di atas Botswana.
UNESCO juga pernah mengungkapkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca.

Posting Komentar

0 Komentar