2023-2024, kang Emil punya dua pilihan, lanjut 2 periode sebagai Gubernur Jabar untuk menjuarakan Jabar, (karena 2 tahun diperiode pertama terinterupsi oleh wabah corona) atau pilihan kedua adalah maju menuju RI 1. Jujur sebenarnya saya berharap kang Emil maju di pilgub 2023 untuk 1 periode lagi, agar bisa menuntaskan program Jabar Juara dengan sebaik-baiknya. Tapi syaratnya satu, untuk pilpres 2024 harus ada kandidat lain yang bisa diandalkan untuk meneruskan kerja pak Jokowi, memperbaiki yang kurang, dst. Masalahnya untuk saat ini capres yang dapat diandalkan justru ada di diri kang Emil, yang lain-lain jelas masih dibawah performanya. Jangan sampai presiden 2024 nanti kembali seperti presiden-presiden yang lama, yang tak bisa membawa Indonesia berjaya, tak bisa mewujudkan rasa keadilan dan kesetaraan bagi semua. Kita tahu, keadilan dan kesetaraan adalah hak asasi semua manusia. Jangan lagi ada perlakuan tak adil dst. Tapi apapun juga, Tuhan juga punya rencana. Manusia hanya bisa berharap dan berusaha.
Gubernurku masih ada dua pilihan di 2023-2024 untuk berkarya demi bangsa. Jadi selow saja. Jika tak ada pilihanpun gubernurku pasti akan tetap calm karena gubernurku tak mabuk kekuasaan. Beliau hanya mau menjadi manusia berguna bagi sebanyak-banyak manusia.
Bisa memajukan Bandung adalah prestasinya, bisa memajukan Jawa Barat adalah perjuangannya. Apalagi jika bisa berderma untuk seluruh Indonesia adalah kebahagiaan baginya.
Membangun Jabar itu penting, sama juga pentingnya membangun seluruh Indonesia.
Menjuarakan Jabar adalah kebaikan. Menjuarakan Indonesia adalah kesempurnaan.
#RKRI #RKRI2024 #RidwanKamil #JabarJuara #IndonesiaJuara
Bandung, 11 Januari 2022
Kata kang Emil, Good data good decision. Bad data bad decision. No data no decision. Itulah arti pentingnya data, ilmu dan informasi.
#NKRI kita semua, bukan NKRI anda saja, bukan NKRI dia saja.
#Jokowi
#RidwanKamil
#RumahKerjaRelawan1ndonesia
#RKR1 insyaAllah Juara
Budaya Literasi, banyak membaca, menyerap informasi yang BAL (benar, akurat, lengkap), budaya menulis, dst. Bangsa maju bangsa yang mau membaca dan menghargai ilmu.
Saat ini, budaya baca di Jabar sama halnya Indonesia, masih rendah.
Menurut survei Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, persis di bawah Thailand dan di atas Botswana.
UNESCO juga pernah mengungkapkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca.
0 Komentar