Fitnah terhadap Pemimpin

30 Mei 2021

Dan soal FPI itu adalah plintiran berita oleh kaum hatters.

Kang Emil sangat mendukung pembubaran HTI dan FPI. Semua yg tdk berazas Pancasila tentu tak boleh ada di Indonesia. Kang Emil 100 persen komit thd hal tsb.

Yg ada tersebar di medsos yg menuduh kang Emil pro FPI dll, itukan buatan haters yg takut tersaingi saja. Seperti dulu para hatters yang menuduh pak Jokowi pro PKI dll. Begitulah yg terjadi ke kang Emilpun. Banyak fitnah.

Ya. Semakin tinggi pohon, semakin tinggi anginnya.

Ini justru tanda-tanda nyata, kang Emil akan jadi presiden 2024 dan 2029, penerus pakde Jokowi. Aamiin.

#RKR1 2024

#RKR1 2029

#IndonesiaJuara

#RumahKita1ndonesia
#RumahKerjaRelawan1ndonesia
#RKR1 insyaAllah Juara

RK

Reputasi

Kapabel dan kredibel

Mahi

Mahir serta modern

Agamis tur amanah

Humanis sedikit humoris

Intelek, ilmiah dan ber-integritas.

Baca Juga :

1. Niat banget sih untuk meruksak reputasi kang Emil..?!

2. Haters, Sinetron dan Black Campign

3. Pemimpin berikutnya harus Selevel atau Lebih

4. Gubernur Provesional tak Menjilat Atasan

5. Bergelut dengan Corona

6. Haters dan Kampanye Kotor

7. Memilih Pemimpin Secara Logis

8. Partai yang Profesional

9. Gak Lelah Bertengkar..?

10. Indonesia Maju bersama Pemimpin Juara

11. Indonesia adalah NKRI

12. Penataan Sayangheulang

13. Indonesia Maju bersama Pemimpin Juara

14. Wisata untuk Kemajuan Ekonomi

Note:
Budaya Literasi, Kemauan banyak membaca, informasi yang utuh, budaya menulis, dst. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa modern bangsa yang rajin membaca. Bangsa maju bangsa yang giat mebaca dan biasa menulis. Menulis itu butuh olah pikir, belajar menganalisa secara logis analitis, dst dan juga butuh banyak ilmu yaitu dari banyak membaca dll.

Saat ini, budaya baca di Jabar sama halnya Indonesia, masih rendah.

Menurut survei Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, persis di bawah Thailand dan di atas Botswana.

UNESCO juga pernah mengungkapkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca.